Tips Sikap Baik sehari hari ala Anak Kost

Anak Kost Sikap-;

1
Berikan kepedulian yang tulus kepada orang lain. Pada dasarnya, bersikap baik itu tentang bagaimana Anda benar-benar memedulikan orang lain di sekitar Anda, mengharapkan hal terbaik bagi mereka, an mengakui adanya keinginan, kebutuhan, aspirasi bahkan kekhawatiran pada diri mereka yang sama dengan pada diri Anda. Kebaikan itu hangat, tahan lama, sabar, mempercayai, setia, dan berterima kasih.[1] Piero Ferrucci berpendapat kebaikan itu soal "mengurangi usaha" karena ia membebaskan kita dari terbelenggu dalam sikap yang negatif seperti kebencian, kedengkian, kecurigaan, dan manipulasi.[2] Ujung-ujungnya, kebaikan itu kepedulian yang mendalam kepada semua makhluk.
·        Cobalah berlatih bersikap baik dan murah hati kepada orang lain. Tidak terbiasa, malu, atau tidak tahu cara menjangkau orang lain hanya dapat diatasi dengan melakukannya, dengan selalu mencoba sampai menjadi dorongan alami untuk bersikap baik dan murah hati kepada orang lain.
·        Jangan pamrih. Sikap baik yang terbesar tidak mengharapkan apa-apa, tanpa syarat, dan tidak mengharuskan imbalan atas apa yang dilakukan atau dikatakan.
2
Jangan bersikap baik dengan niat terselubung. Waspadailah kebaikan yang menipu. Kebaikan itu bukan soal "Kesopanan demi keuntungan, kedermawanan yang diperhitungkan, etika yang dangkal ".[3] Sekadar bersikap baik kepada orang lain karena Anda yakin ini akan memengaruhi mereka untuk memberikan sesuatu yang Anda inginkan, atau sebagai cara mengendalikan mereka, itu bukanlah kebaikan. Tidak pula kebaikan itu berpura-pura peduli kepada seseorang padahal sedang menyembunyikan amarah dan kebencian; menyembunyikan amarah atau frustrasi kita di belakan bersikap baik-baik itu bukan kebaikan.
·        Dan yang terakhir, menjadi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain juga bukan kebaikan; hal ini hanya suatu perilaku menyerah pada keadaan agar tidak mengganggu tatanan karena Anda takut apa yang mungkin terjadi jika Anda tidak mematuhinya.
3
Bersikap baik kepada diri sendiri. Banyak orang membuat kesalahan mencoba untuk bersikap baik kepada orang lain sementara pada saat yang sama tidak fokus pada bersikap baik terhadap diri mereka sendiri. Beberapa hal ini dapat berasal dari tidak menyukai aspek-aspek diri sendiri, tetapi lebih sering daripada tidak, itu bersumber dari ketidakmampuan untuk mengenal diri sendiri lebih baik. Dan sayangnya, ketika jiwa Anda tidak merasa mapan, kebaikan Anda terhadap orang lain berisiko menjadi kebaikan palsu sebagaimana yang dijelaskan pada langkah sebelumnya. Atau, dapat menyebabkan kehilangan semangat dan kekecewaan karena Anda lebih mementingkan orang lain.

.
·        Mengenali diri sendiri memungkinkan Anda untuk mengerti hal yang menyebabkan Anda sakit hati dan kecewa, serta memungkinkan Anda untuk menerima kontradiksi dan inkonsistensi diri Anda. Hal ini memberikan kelapangan hati untuk menangani hal-hal tentang diri Anda yang kurang Anda sukai. Pada gilirannya, mengenali diri sendiri akan membantu mencegah Anda dari menunjukkan sisi negatif Anda ke orang lain, sehingga memungkinkan Anda untuk memperlakukan orang lain dengan kasih dan kebaikan. [4].
·        Luangkan waktu untuk menjadi lebih mawas diri dan menggunakannya agar lebih bermurah hati kepada diri Anda (mengingat bahwa kita semua memiliki kelemahan) dan kepada orang lain. Dengan cara ini, kegelisahan batin Anda ditangani dana bukannya memperparah kebutuhan Anda untuk proyeksikan rasa terluka dan rasa sakit hati.
4
Jangan anggap usaha untuk menjadi lebih sadar akan kebutuhan dan keterbatasan diri Anda sendiri sebagai tindakan egois; jauh dari itu, itu adalah syarat penting untuk dapat menjangkau orang lain dengan kekuatan batin yang besar dan kesadaran.
·        Tanyakan kepada diri Anda sendiri apa artinya lebih bermurah terhadap diri Anda sendiri. Bagi banyak orang, menjadi lebih murah hati terhadap diri mereka sendiri mencakup memantau bisikan hati negatif yang merendahkan diri Anda serta menghentikan pikiran negatif Anda.
5
Belajar kebaikan dari orang lain. Pikirkan tentang orang-orang yang benar-benar baik dalam hidup Anda dan mereka membuat Anda merasa bagaimana. Apakah Anda merasa kehangatan hati setiap kali Anda mengingat mereka? Sangat mungkin Anda merasa begitu karena dampak kebaikan itu bertahan terus, menghangatkan hati Anda bahkan ketika tantangan paling sulit menghadapi Anda. Ketika orang lain menemukan cara untuk mencintai Anda apa adanya, sulit untuk melupakan kepercayaan kepada dan pengakuan harga diri Anda seperti itu, dan kebaikan mereka hidup selamanya
·        Ingat betapa kebaikan orang lain "menerangkan hari Anda". Apa sih yang menyebabkan kebaikan mereka yang membuat Anda merasa istimewa dan dihargai? Apakah ada hal-hal yang mereka lakukan yang bisa Anda tiru dari hati Anda sendiri?
6
Memupuk kebaikan demi kesehatan Anda sendiri. Peningkatan kesehatan dan kebahagiaan psikologis berasal dari pikiran yang lebih positif, dan kebaikan adalah kondisi mental yang positif. Sementara kebaikan itu soal memberi dan bersikap terbuka kepada orang lain, memberikan kebaikan mengembalikan rasa kesejahteraan dan keterhubungan kepada kita yang meningkatkan kondisi mental dan kesehatan kita sendiri
·        Meskipun sederhana, kemampuan untuk bersikap baik itu sendiri hadiah yang kuat dan konsisten, pendorong harga diri.[5].
7
Jadikan berfokus pada kebaikan sebagai kebiasaan. Leo Babauta mengatakan bahwa kebaikan adalah kebiasaan dan merupakan kebiasaan yang dapat dipupuk setiap orang. Beliau menyarankan untuk fokus pada kebaikan setiap hari selama sebulan. Pada akhir fokus yang diarahkan ini, Anda akan menyadari perubahan mendalam di hidup Anda, Anda akan merasa lebih puas dengan diri Anda sendiri, dan Anda akan menyadari bahwa orang bereaksi terhadap Anda dengan berbeda, termasuk memperlakukan Anda lebih baik. Sebagaimana yang beliau katakan, dalam jangka panjang, bersikap baik adalah manifestasi karma. [6] Saran untuk membantu mengembangkan kebaikan Anda meliputi:
·        Lakukan satu hal yang baik bagi seseorang setiap hari. Putuskanlah dengan niat di awal hari apa tindakan baik yang akan dilakukan itu dan menyempatkan melakukannya di hari itu.
·        Jadilah baik, ramah, dan penuh kasih ketika Anda berinteraksi dengan seseorang, dan bahkan lebih lagi jika orang itu biasanya membuat Anda marah, stres, atau terganggu. Gunakan kebaikan sebagai kekuatan Anda.
·        Menumpuk tindakan-tindakan kebaikan kecil Anda menjadi tindakan kasih sayang yang lebih besar. Sukarela bagi mereka yang membutuhkan dan mengambil inisiatif untuk meringankan penderitaan adalah tindakan kasih sayang yang lebih besar. [7]
·        Meditasi untuk membantu menyebarkan kebaikan. Baca Melatih Meditasi Belas Kasihan (Metta) untuk lebih jelasnya.
8
Bersikaplah ramah kepada siapapun juga, bukan hanya kepada orang "yang membutuhkan". Perluas lingkar kebaikan Anda. Bisa jadi sangat mudah bersikap baik ketika kita tidak sadar melakukan hal yang diistilahkan oleh Stephanie Dowrick sebagai "kebaikan yang merendahkan".[8] Ini mengacu pada kebaikan yang diberikan kepada orang-orang yang kita anggap benar-benar membutuhkan (orang sakit, orang miskin, rentan, dan orang yang sejalan dengan cita-cita kita sendiri). Bersikap baik terhadap orang-orang yang dekat dengan kita, secara emosional (seperti keluarga atau teman-teman) atau dengan cara lain (dari negara yang sama, warna kulit atau jenis kelamin yang sama, dll.), juga lebih mudah daripada bersikap baik terhadap orang-orang yang disebut filsuf Hegel "si pihak lain". Bisa jadi lebih sulit untuk berbuat baik kepada orang yang dapat kita anggap sama dengan diri kita, tapi itu akan berharga.
·        Masalahnya membatasi kebaikan kita untuk kasus-kasus yang "nyaman" adalah bahwa kita gagal mengenali bahwa perlunya bersikap baik kepada semua orang, tidak peduli siapa mereka, tingkat kekayaan atau keberuntungan mereka, nilai-nilai dan keyakinan mereka, sikap dan perilaku mereka , tempat asal mereka, kemiripan mereka dengan diri kita sendiri, dll.
·        Dengan memilih untuk bersikap baik hanya kepada orang yang kita rasa layak diperlakukan dengan baik, kita memancarkan bias dan penilaian kita sendiri, dan hanya melakukan kebaikan bersyarat. Kebaikan sejati meliputi semua makhluk dan walaupun tantangan yang akan Anda hadapi ketika mencoba untuk menerapkan gagasan kebaikan yang lebih luas ini kadang-kadang akan susah, Anda tidak akan pernah berhenti belajar tentang kedalaman kemampuan Anda untuk benar-benar berbuat baik.
·        Jika Anda tidak bersikap baik kepada orang lain hanya karena Anda berpikir mereka sanggup tanpa dukungan ataupun pengertian, maka Anda melakukan kebaikan yang selektif.
9
Kurangi sikap menghakimi. Jika Anda benar-benar ingin menjadi baik, maka Anda harus membuang sikap suka menghakimi Anda. Daripada menghabiskan waktu Anda bersikap kritis terhadap orang lain, berusahalah untuk menjadi positif dan penuh kasih. Jika Anda cenderung berprasangka buruk terhadap orang lain, berharap orang lain bisa meningkatkan kemampuan mereka, atau merasa seakan orang-orang di sekitar Anda manja atau kebingungan, maka Anda tidak akan pernah belajar kebaikan sejati. Berhenti menghakimi orang dan sadarilah bahwa Anda tidak akan pernah benar-benar memahami keadaan orang dari kecuali jika Anda adalah diri mereka sendiri. Fokus pada keinginan membantu orang lain, bukan menghakimi mereka karena mereka tidak sesuai harapan Anda.
·        Jika Anda suka menghakimi, rentan terhadap gosip, atau selalu menjelek-jelekkan orang di sekitar Anda saja, Anda tidak akan pernah bisa mengatasi kengganan Anda untuk bersikap baik.
·        Menjadi baik berarti memaklumi orang bukannya mengharapkan kesempurnaan.


Lebih baru Terlama

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter